Konsep Dasar Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata media sendiri berasal dari bahasa Latin medius dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara“ atau
“pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. Telah banyak pakar dan juga organisasi (lembaga)
yang mendefinisikan media pembelajaran ini, beberapa definisi tentang media
pembelajaran ini adalah sebagai berikut: media pembelajaran atau media
pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk media
pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya (Rossi
& Breidle, 1966: 3), Scram (1977) menyampaikan bahwa media adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Sementara, NEA, 1969 mengemukakan media merupakan
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk
teknologi perangkat kerasnya. Briggs (1970) berpendapat media adalah alat
bantu untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses
belajar. Lain lagi dengan Miarso (1989) yang menyatakan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik untuk
belajar.
Dari berbagai pendapat di atas, jelaslah bahwa pada dasarnya semua
pendapat tersebut memosisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang
dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran. Keberadaan
media dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti
oleh peserta didik. Bila media adalah sumber belajar, secara luas dapat
diartikan bahwa manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak
didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan dapat disebut sebagai media.
Untuk lebih mengkongkritkan penyajian pesan, sekitar pertengahan abad 20
mulai digunakan alat audio sehingga lahirlah istilah alat bantu audiovisual.
Usaha tersebut terus berlanjut. Edgar Dale mengklasifikasikan sepuluh tingkat
pengalaman belajar dari yang paling konkret sampai dengan yang paling
abstrak. Klasifikasi ini dikenal dengan nama kerucut pengalaman Dale.
Jenis-Jenis Media
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi atas:
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media
visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
Media – MGMP 6 berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain
sebagainya.
3)Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Pendapat lain dikemukakan oleh Rudy Brett (2004:44), yang mengklasifikasikan
media menjadi 7 (tujuh), yaitu:
1) Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada
televisi, televisi, dan animasi
2) Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara, dan
sound slide.
3) Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
4) Media visual bergerak, seperti: film bisu.
5) Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
6) Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
7) Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA”
Posting Komentar